Aku sudah tahu dari sekian lama soal hal ini. Aku paham betul aku tidak punya 1 orang teman pun dalam kehidupanku. Tapi, selama ini aku selalu menepisnya dengan anggapan ada beberapa orang yang pernah bermain, jalan, menonton, berbelanja, dan kegiatan lainnya bersamaku. Yang kupikirkan hanya karena mereka pernah bersamaku, itu artinya mereka temanku bukan?
Nyatanya, tidak.
Aku memang bingung dengan definisi "teman" yang sebenarnya. Bahkan, aku tak berani mengartikan kata "sahabat" yang pernah mereka katakan kepadaku. Tapi, akhirnya aku sadar. Benar-benar tersadar setelah aku berhasil menamatkan masa belajarku di tujuan akhir sekolahku. Kampus.
Setelah selesai wisuda, aku bener-bener makin sadar kalo aku emang ga punya siapa-siapa kecuali keluarga aku, pacar sama keluarganya pacar.
— Lia • 아미⁷ (@paouliya) March 6, 2020
Kemaren, aku ngeliat temen-temen kampus pada didatangin sama temen-temen di luar kampusnya. Pacar aku juga temen-temennya pada datang.
Ya, semuanya berawal dari satu hari sebelum wisuda dimulai. Saat gladi resik. Sebut saja mereka adalah A, B dan C. Untuk detailnya, ada di tweet yang pernah kubuat itu :) dan kesimpulannya kurang lebih seperti ini:
1. Apa keberadaanku memang terlihat di mata mereka?
2. Hanya aku yang memberikan "hadiah terakhir" untuk mereka.
3. Tidak ada tag untukku.
Mungkin itu semua hanya sebagian kecil alasan yang kubuat. Tapi, entah kenapa semuanya terasa nyata.
Hal lainnya yang membuatku tersadar adalah saat aku akan menikah. Dia, si A. Tidak datang dan lebih memilih untuk pergi ke kota lain. Ya, aku tahu mungkin dia ingin belajar lebih baik. Aku paham. Tapi, suamiku berkata jika memang dia menganggapku sahabat, teman atau apa pun sebutan itu, seharusnya dia datang.
FYI, dia sudah berteman denganku sejak TK. Karena kami selalu berada di sekolah yang sama, bahkan di bangku yang sama di TK, SD, SMP, SMK, Kerja, juga Kuliah. Bisa dibayangkan bukan? Seseorang yang kukenal lebih dari 10 tahun itu lebih memilih untuk pergi ke kota lain padahal sebelumya sudah kubilang aku akan menikah dekat-dekat ini.
Setelah menikah, aku jarang bertemu mereka lagi bahkan untuk bertukar pesan dengan mereka juga sangat jarang.
0 komentar