Aku tidak tahu hal itu akan terjadi lagi. Ada salah satu hal yang paling kubenci dari keluargaku dari sekian lama hidup bersama mereka:
Tatapan mata itu.
Aku paham, aku sangat paham dan benar-benar paham bahwa setiap orang mungkin memiliki rahasianya masing-masing yang dibagikan ke orang-orang tertentu saja. Tapi, sebenarnya untuk apa tatapan mata itu?
Apa untuk mengonfirmasi bahwa memang terjadi sesuatu yang tidak harus aku tahu?
Apa untuk memberitahu bahwa kalian saling bercerita hal yang tidak boleh aku tahu?
Aku tahu percis rasanya seperti apa.
Dan mengalihkan pembicaraan ke hal lain yang tidak penting? Apa mereka pikir aku sebodoh itu? Apa mereka pikir itu lucu karena pertanyaan yang sering kutanyakan dari akhir bulan lalu itu tidak terjawab?
Aku lelah. Jika dihitung, sudah berapa tahun mereka selalu melakukan hal yang sama? Apa mereka pikir aku tidak sakit hati melihatnya?
Saat ini aku hanya ingin menghindar dari semuanya. Rasanya percuma aku merasa excited sendiri untuk "pulang" ke rumah. Awalnya aku ingin berbagi banyak cerita. Tapi, nyatanya ceritanya masih menumpuk hanya padaku. Aku tidak ingin bercerita hal apapun lagi pada mereka.
Biar hanya suamiku dan akun twitterku yang menjadi teman untuk berbagi segala macam hal. "Rumah"-ku akan kuanggap sebagai tempat bermain untuk anakku dan anakku menjadi hiburan untuk mereka.
Aku ingin cepat kembali ke rumahku dan bercerita hal apapun sepuasnya tanpa rasa diskrimininasi. Meskipun di sana terasa lelah karena aku harus melakukan banyak hal, setidaknya aku bisa membagikan hal-hal yang terasa menyesakkan dan mengurangi sedikit beban di benakku.
0 komentar